Gandeng Kemenkes, Daewoong Percepat Uji Klinis Perawatan Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan melakukan Kick of Meeting dengan Daewoong Infion, perusahaan joint venture asal Korea Selatan Daewoong Group, di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo pada 13 Agustus lalu. Pertemuan ini dilakukan dalam rangka memulai uji klinis fase 1 dalam pengembangan perawatan Covid-19 yang memanfaatkan sel punca milik Daewoong.
(Baca juga: Virus Corona Menyerang Idol Kpop, Heo Dong Won Positif Covid-19 )
Uji klinis fase 1 bertujuan untuk menguji keamanan perawatan Covid-19 pada pasien dan diharapkan akan selesai tahun ini. Daewoong Infion berencana akan memasuki uji klinis fase 2 pada paruh pertama 2021.
DWP710 merupakan perawatan Dyspnea pada pasien Covid-19 dengan memanfaatkan sel punca Mesenchymal DW-MSC, dan saat ini sedang diuji coba perusahaan farmasi Daewoong Pharmaceuticals. DWP710 yang dikembangkan Daewoong Pharmaceutical telah terkonfirmasi memiliki efek anti-inflamasi dalam uji pra-klinis pada hewan yang mengidap Dyspnea.
Tingkat kelangsungan hidup meningkat lebih dari 30% dibandingkan dengan kelompok uji lainnya, di mana jaringan paru-paru yang rusak akibat inflamasi kembali pulih ke tingkat yang mendekati normal. Selain itu, perawatan ini memiliki efek antivirus yang mampu mengurangi jumlah virus pada jaringan paru-paru hewan yang terinfeksi Covid-19 hingga di batas bawah deteksi.
DWP710 tengah dikembangkan melalui kerja sama dengan Kemenkes RI. Daewoong Infion dan Kemenkes menandatangani MOU untuk memulai kerja sama strategis terkait pengembangan perawatan Covid-19, dan uji klinis fase 1 yang telah disetujui pada Juli 2020. Pada 6 Agustus, DWP710 terpilih sebagai proyek baru di Kemenkes .
(Baca juga: Aktor Seo Sung Jong Positif Virus Corona )
Daewoong Infion kini sedang melakukan uji klinis fase 1 bersama dengan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, yang dikhususkan untuk perawatan Covid-19 dan memiliki kemampuan beragam dalam hal uji klinis global di bidang farmasi. Daewoong Infion menyediakan pakaian dan peralatan pelindung untuk staf medis rumah sakit.
Selain itu, Daewoong Infion dan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo juga mempertimbangkan penelitian dan pengembangan kandidat vaksin Covid-19 lainnya dari Daewoong Pharmaceutical, seperti Niclosamide dan Camostat. Masing-masing kedua produk tersebut diharapkan mampu merawat pasien yang menderita Covid-19 ringan/berat.
"Kami berterima kasih atas kerja sama aktif Pemerintah Indonesia dalam pengembangan perawatan Covid-19 . Kami berharap penelitian ini akan memberikan hasil yang baik dan berkontribusi dalam pengembangan perawatan untuk mengatasi Covid-19," ujar Presiden Direktur Daewoong Infion, Chang-woo Suh dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/8).
(Baca juga: 2 Idol Kpop Positif Covid-19, Dunia Hiburan Korea Berhenti? )
Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Dr. Slamet, MHP, mengatakan bahwa pihaknya senang RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo dapat terlibat dalam penelitian. "Penelitian tahap 1 ini merupakan sebuah peluang dan tujuan untuk proses fase 2 dan fase 3 selanjutnya," tukasnya.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(Baca juga: Virus Corona Menyerang Idol Kpop, Heo Dong Won Positif Covid-19 )
Uji klinis fase 1 bertujuan untuk menguji keamanan perawatan Covid-19 pada pasien dan diharapkan akan selesai tahun ini. Daewoong Infion berencana akan memasuki uji klinis fase 2 pada paruh pertama 2021.
DWP710 merupakan perawatan Dyspnea pada pasien Covid-19 dengan memanfaatkan sel punca Mesenchymal DW-MSC, dan saat ini sedang diuji coba perusahaan farmasi Daewoong Pharmaceuticals. DWP710 yang dikembangkan Daewoong Pharmaceutical telah terkonfirmasi memiliki efek anti-inflamasi dalam uji pra-klinis pada hewan yang mengidap Dyspnea.
Tingkat kelangsungan hidup meningkat lebih dari 30% dibandingkan dengan kelompok uji lainnya, di mana jaringan paru-paru yang rusak akibat inflamasi kembali pulih ke tingkat yang mendekati normal. Selain itu, perawatan ini memiliki efek antivirus yang mampu mengurangi jumlah virus pada jaringan paru-paru hewan yang terinfeksi Covid-19 hingga di batas bawah deteksi.
DWP710 tengah dikembangkan melalui kerja sama dengan Kemenkes RI. Daewoong Infion dan Kemenkes menandatangani MOU untuk memulai kerja sama strategis terkait pengembangan perawatan Covid-19, dan uji klinis fase 1 yang telah disetujui pada Juli 2020. Pada 6 Agustus, DWP710 terpilih sebagai proyek baru di Kemenkes .
(Baca juga: Aktor Seo Sung Jong Positif Virus Corona )
Daewoong Infion kini sedang melakukan uji klinis fase 1 bersama dengan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, yang dikhususkan untuk perawatan Covid-19 dan memiliki kemampuan beragam dalam hal uji klinis global di bidang farmasi. Daewoong Infion menyediakan pakaian dan peralatan pelindung untuk staf medis rumah sakit.
Selain itu, Daewoong Infion dan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo juga mempertimbangkan penelitian dan pengembangan kandidat vaksin Covid-19 lainnya dari Daewoong Pharmaceutical, seperti Niclosamide dan Camostat. Masing-masing kedua produk tersebut diharapkan mampu merawat pasien yang menderita Covid-19 ringan/berat.
"Kami berterima kasih atas kerja sama aktif Pemerintah Indonesia dalam pengembangan perawatan Covid-19 . Kami berharap penelitian ini akan memberikan hasil yang baik dan berkontribusi dalam pengembangan perawatan untuk mengatasi Covid-19," ujar Presiden Direktur Daewoong Infion, Chang-woo Suh dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/8).
(Baca juga: 2 Idol Kpop Positif Covid-19, Dunia Hiburan Korea Berhenti? )
Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Dr. Slamet, MHP, mengatakan bahwa pihaknya senang RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo dapat terlibat dalam penelitian. "Penelitian tahap 1 ini merupakan sebuah peluang dan tujuan untuk proses fase 2 dan fase 3 selanjutnya," tukasnya.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(nug)